News Update :

Beasiswa Khusus Untukmu

Senin, 04 Juli 2011

Beasiswa Khusus Untukmu


Image: corbis.com
Image: corbis.com
Selain beasiswa rutin yang diberikan pemerintah berbagai negara, banyak juga tersedia beasiswa khusus yang dapat kamu manfaatkan jika ingin menuntut ilmu ke luar negeri.

I Made Andi Arsana dalam blognya menuliskan, rajin melakukan kontak dengan akademisi di luar negeri menjadi kunci utama keberhasilan meraih beasiswa khusus ini. Selain itu, calon mahasiswa juga harus rajin mengamati perkembangan ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan disiplin yang ingin ditekuni.

Mahasiswa S-3 Universitas Wollongong ini mencontohkan, di University of New South Wales, Sydney, ada sangat banyak mahasiswa internasional, biasanya India, China dan Taiwan, yang melanjutkan studi S-3 dengan beasiswa yang berasal dari research project dan beasiswa pemerintah lokal.

"Kemampuan mereka menjalin jaringan komunikasi telah mengantarkan mereka bisa memperoleh beasiswa tersebut," kata Andi seperti dikutip dari blognya, Senin (20/6/2011).

Dosen di Unversitas Gadjah Mada ini memaparkan, banyak mahasiswa di luar negeri membiayai uang sekolah mereka dengan gaji sebagai tutor atau lecturer dan research assistant.

"Tidak jarang, kemampuan bahasa Inggris mereka tidak istimewa, tetapi mereka punya semangat dan keberanian yang patut kita tiru," Andi menegaskan.

Para mahasiswa yang menempuh studi sambil bekerja biasanya juga memboyong keluarga mereka untuk merantau. "Berbeda dengan kita di Indonesia yang sering kali tidak ‘tega’ berangkat sekolah karena keluarga, mereka terlihat sangat menikmati hidup dengan keluarga yang dihidupi dengan beasiswa yang pas-pasan," imbuhnya.

Pengalamannya hidup bertahun-tahun di benua Kanguru menunjukkan, banyak juga mahasiswa menempuh cara ini untuk berkuliah. Mereka biasanya mendapat kesempatan kuliah karena hubungan baik dengan profesor.

Untuk menyiasati kebutuhan finansial, Andi menuliskan, para mahasiswa dengan beasiswa pas-pasan bekerja paruh waktu. Dia mengilustrasikan, di Sydney, pekerjaan menata buku hingga 20 jam per minggu di perpustakaan dihargai 18 dolar Australia per jam, atau AU$ 360 seminggu. Nilai ini setara dengan sekira Rp3,2 juta.

"Ini cukup untuk biaya hidup keluarga dengan satu anak di Sydney. Istri atau suami yang tidak sekolah juga bisa bekerja full time dengan jenis pekerjaan yang tidak sulit didapatkan di Sydney," kata Andi.

Dia menjelaskan, kebanyakan mahasiswa Indonesia di Sydney bekerja di swalayan atau restoran dengan gaji berkisar antara 10–18 dolar Australia per jam atau sekira Rp90-160 ribu.

Meski demikian, Andi mengingatkan, tidak semua negara memperbolehkan para pelajar asing bekerja sambil berkuliah. Misalnya di Belanda atau Inggris. Kondisi ini juga perlu diperhatikan seseorang ketika memutuskan akan melamar suatu beasiswa

Rifa Nadia Nurfuadah
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright info wisuda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.