"Saya berjanji akan mengutamakan kejujuran selama menjalankan pendidikan klinik". Begitulah salah satu janji yang diucapkan 59 Dokter Muda FK UII pada acara pengambilan janji dokter muda Fakultas Kedokteran (FK) UII, Selasa (25/1). Hadir sebagai saksi dalam acara tersebut, Wakil Rektor (WR) I Nandang Sutrisno, SH LLM MHum PhD, Dekan Fakultas Kedokteran UII dr Isnatin Miadiah, M.Kes. beserta jajaran stafnya, dan Kepala Sub Diklat RSUD Sragen dr Agus Tridjono, MKes., beserta seluruh orang tua dan wali dokter muda yang diambil janjinya.
Pengambilan janji dokter muda yang bertempat di Auditorium KHA Kahar Mudzakkir UII ini merupakan salah satu syarat wajib untuk dapat mengambil pendidikan klinik di berbagai Rumah Sakit Mitra UII selama kurang lebih 20 bulan atau hampir 2 tahun. Setelah pengambilan janji ini, 59 dokter muda yang terbagi 22 orang putra dan 37 orang putri ini akan menunaikan proses pendidikan klinik di Jawa Tengah yakni di RSUD Rembang dan RSUD Sragen.
Di sisi lain, para dokter muda FK UII ini akan selalu menjaga Kehormatan nama baik di manapun dirinya berada, baik kehormatan diri sendiri, fakultas dan almamater UII, rumah sakit, puskesmas, dan wahana praktek. Hal ini senada dengan amanah yang disampaikan WR I Nandang Sutrisno, SH LLM MHum PhD dalam sambutannya.
"Kami berharap besar, saudara selalu menjaga tingkah laku, baik ketika bertugas, maupun saat bergaul dengan masyarakat sekitar. Ingatlah selalu bahwa penerjunan Saudara ini tidaklah hanya membawa nama diri sendiri, melainkan juga mewakili UII. Anggapan yang muncul di masyarakat kepada UII tentunya sangat berkaitan dengan tingkah laku dan akhlak yang Saudara tunjukkan semasa menjalankan tugas klinis"tegasnya.
Siaga
Nandang Sutrisno juga memberi peringatan agar para dokter muda siap menghadapi situasi dan kondisi riil di lapangan. "Akhir – akhir ini, bencana banjir yang melanda Indonesia terutama di Jawa, menjadikan wilayah Jawa sangat rentan terhadap malaria, demam berdarah, muntaber dan diare, Leptospirosis, penyakit kulit, dan lain semisalnya. Untuk itu, bersiaplah guna menghadapi beragam pasien yang mengidap penyakit itu"tambahnya.
Senada dengan ungkapan WR I tersebut, dr Agus Tridjono, MKes mengingatkan agar seluruh dokter muda UII siap siaga menghadapi penyakit baru dan kini gejalanya sangat beragam. "Dulu, penyakit Cikungunya masih asing, namun sekarang sudah menjalar. Malaria pun kini sudah menyebar di Jawa. Bahkan terkadang, banyak dijumpai penyakit serupa namun gejalanya berbeda"ungkapnya.
Selain itu, tambahnya, para dokter muda diharapkan mampu menguasai beragam hal bukan hanya ilmu kedokteran saja melainkan kemampuan berkomunikasi dan pemahaman kultur budaya. "Meski telah menguasai ilmu kedokteran, seharusnya tetap dibarengi dengan kemampuan berkomunikasi, juga kultur budaya pasien.
Seringkali dijumpai kosa kata bahasa Jawa seperti
mumet, cekot – cekot, semengkreng, besesek dan lain semisalnya. Untuk itu, siapkan mental dan kuasailah kultur budaya dimanapun saudara menjalankan pendidikan klinik"ungkapnya.
Dekan Fakultas Kedokteran UII dr Isnatin Miadiah, M.Kes pun turut mengingatkan agar para dokter muda cepat beradaptasi dengan kondisi, suasana, dan keadaan di lapangan yang sesungguhnya. "Jika proses pendidikan klinik selama 20 bulan dapat dioptimalkan dengan baik, maka pendidikan klinik ini tidak akan terasa, dan saudara akan siap menjadi seorang dokter yang sukses"harapnya yakin.
0 komentar:
Posting Komentar