News Update :

Universitas Nasional

Senin, 07 November 2011

Universitas Nasional (selanjutnya disebut UNAS) adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tertua di Jakarta dan kedua tertua di Indonesia. Didirikan pada tanggal 15 Oktober 1949 atas prakarsa tokoh-tokoh terkemuka yang berhimpun dalam Perkumpulan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (PMIK). Para pendiri terdiri dari: R. Teguh Suhardjo Sastrosuwingnyo, Mr. Sutan Takdir Alisjahbana, Mr. Soedjono Hardjosoediro, Prof. Sarwono Prawirohardjo, Mr. Prajitno Soewondo, Hazil, Kwari Katjabrata, Dr. Djoehana, R.M. Soebagio, Mr. Adam Bachtiar, Ny. Noegroho , Drs. Adam Bachtiar, Dr. Bahder Djohan, Dr. Leimena, Ir. Abd Karim, Prof. Dr. Soetomo Tjokronegoro, Mr. Ali Budiharjo, Poerwodarminta, Mr. Soetikno, Ir. TH. A. Resink, DR. Soemitro Djojohadikusumo, Noegroho, Soejatmiko, H.B. Jassin, Mochtar Avin, L. Damais, A. Djoehana, Nona Boediardjo dan Nona Roekmini Singgih.
Pendirian UNAS saat itu ditujukan untuk menampung lulusan SLTA di Jakarta yang tidak mau memasuki Universitas Van Indonesia milik Pemerintah Kolonial-Belanda. Bahkan, ditengah revolusi fisik perjuangan kemerdekaan, UNAS juga menjadi “Benteng terdepan” perjuangan rakyat Indonesia di Jakarta. Atas dedikasi tersebut, maka pada lustrum UNAS yang kedua, 1959, Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno menganugerahkan gelar “UNIVERSITAS PERJUANGAN”.
Pada awal dirintisnya UNAS pada 1946, dibentuklah 2 (dua) panitia. Panitia pertama bertugas menyelidiki bagaimana dapat menggiatkan kehidupan ilmu dalam masyarakat Indonesia dengan susunan sebagai berikut :
·         Dr. Leimena
·         IR. Abd. Karim
·         Prof. Dr. Soetomo Tjokronegoro
·         Mr. Ali Budihardjo
·         Ir. Th. A. Resink
·         Dr. Soemitro Djojohadikusumo
Sedangkan panitia kedua bertugas memotivasi usaha menggairahkan kegiatan kehidupan kebudayaan yang beranggotakan :
1. Nugroho 
2. Soejatmoko
 
3. H.B.Jassin
 
4. Muchtar Avin
 
5. A. Djoehana
 
6. Nona Budihardjo
 
7. Nona Rukmini Singgih
Usaha yang mula-mula dilakukan adalah penyeleggaraan kursus yang meliputi bidang- bidang ekonomi, sosiologi, politik dan filsafat yang dipimpin oleh Drs. Adam Bachtiar. Kursus-kursus tersebut bertujuan memberi dasar pemahaman ilmu pengetahuan bagi setiap warga negara dalam tanggung jawabnya mengisi kemerdekaan. Pada tahun yang sama, 1946, diadakan juga SMA sore untuk memberi kesempatan bagi mereka yang bekerja pagi. Dalam perkembangannya, kursus-kursus tersebut bertambah. Oleh karena itu pada Oktober 1949, atas desakan 400 lulusan SMA Republik Indonesia, PMIK kemudian mengumumkan dibukanya AKADEMI NASIONAL yang membawahi 5 (lima) Fakultas, yakni: Fakultas Sosial, Ekonomi dan Politik; Fakultas Biologi; Fakultas Matematika dan Fisika; Fakultas Sastra Indonesia dan; Fakultas Sastra InggrisDipilihnya nama Akademi, bukan Universitas, dimaksudkan untuk menghindari peraturan kolonial yang ketika itu masih berlaku untuk Jakarta. Langkah maju PMIK ini mendapat sambutan positif secara luas segenap lapisan masyarakat. Kuliah pertama yang dilakukan sederhana pada tanggal 15 Oktober 1949 adalah momentum historis yang mengawali perjuangan dan perjalanan UNAS, sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai HARI JADI UNIVERSITAS NASIONAL.Pada 22 Desember 1949, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang berkedudukan di Yogyakarta memberikan pengakuan dan persamaan penuh kepada Akademi Nasional dengan surat No. 548/S. Berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, pada 1 September 1954 melalui Notaris Mr. R. Soewandi maka Perkumpulan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan berubah menjadi Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK).
Perkembangan UNAS selanjutnya membentuk sejumlah lembaga dan pusat pengkajian yang dikoordinir Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM). lembaga ini bertujuan untuk :
·         Melakukan pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, teknologi dan seni melalui kegiatan penelitian.
·         Mengamalkan ilmu, teknologi, dan seni melalui peningkatan relevansi program Universitas dengan kebutuhan masyarakat melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Pengembangan lain juga dilakukan lewat penataan kembali kedudukan Fakultas- fakultas yang ada di lingkungan Universitas Nasional dengan berpedoman pada aturan-aturan pemerintah yang telah digariskan, baik dengan penggabungan atau pemekaran Fakultas serta kurikulum yang digunakan. Sejak 2003 Universitas Nasional membawahi 7 (tujuh) Fakultas dengan 18 Jurusan. Disamping itu terdapat pula tiga Akademi dan Program Pascasarjana Ilmu Politik yang di masa mendatang akan dimekarkan.
Ribuan alumni UNAS telah tersebar di berbagai bidang seperti politisi, pejabat pemerintahan, pakar ilmu pengetahuan, peneliti, professional bisnis, artis dan pengusaha. Sebagian diantaranya telah menempati tokoh nasional. Dalam era tiga presiden terakhir, alumni UNAS selalu berkiprah sebagai menteri, terakhir adalah Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, H. Syaifullah Yusuf, S.IP, selaku menteri termuda di Kabinet Indonesia Bersatu. Ada alumni yang menjadi pakar diplomasi seraya pernah menjabat menteri luar negeri adalah Mochtar Kusumaatmaja. Ada alumni yang pernah menjabat Duta Besar Indonesia untuk Malaysia yaitu Hadi Wayarabi. Ada alumni yang menjadi Doktor Ilmu Politik pertama di Indonesia yaitu Prof. Dr. Deliar Noer. Ada alumni yang menjadi pakar ilmu biologi yaitu Dr. Endang Suhara, APU atau Dr M Kasim Moosa, APU. Ada alumni yang menjadi peneliti ahli di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yaitu Dr. Syarif Hidayat, APU dan Syamsuddin Haris, M.Si, APU. Ada alumni yang berprofesi sebagai artis dan pelawak legendaris seperti Ateng, Jimmy Gideon atau Unang serta banyak tokoh lainnya.
Di era millennium ketiga saat ini, tantangan persaingan dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia semakin ketat. Komitmen untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan suprastruktur akademik menjadi tolak ukur masyarakat untuk memilih perguruan tinggi mana yang dapat menunjang prospek cerah masa depan calon mahasiswa. Sebagian anggota masyarakat bahkan menemui kendala biaya untuk meraih pendidikan tinggi bermutu. Terlebih setelah pemerintah mengurangi subsidi bagi perguruan tinggi negeri melalui program privatisasi, hal itu mengakibatkan peningkatan biaya sehingga sulit dijangkau masyarakat berpenghasilan terbatas.
Dalam tantangan tersebut,UNAS berupa terus konsisten dalam mempertahankan kualitas akademik dan kapasitas infrastruktur demi peningkatan kepercayaan masyarakat. Kurikulum UNAS kini berbasiskan kompetensi yang membekali alumni dengan skill, knowledge dan attitude yang siap dipertanggung jawabkan kiprah dan karirnya di masyarakat setelah lulus. UNAS juga meningkatkan kapasitas sistem informasi manajemen secara online sehingga civitas akademika dan masyarakat global dapat lebih mudah dan cepat berinteraksi dengan UNAS melalui media internet. Meski demikian pesatnya pengembangan yang dilakukan, UNAS tetap berkomitmen untuk mencerdaskan bangsa. Komitmen itu diwujudkan dengan menetapkan biaya kuliah yang berlandaskan falsafah: memberi kesempatan seluas-luasnya pada masyarakat untuk meraih pendidikan tinggi bermutu tinggi.
LAMBANG UNIVERSITAS NASIONAL
LAMBANG : berupa Tugu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945, dengan bintang segilima diatasnya yang dilingkari oleh pita merah putih dan diatas perisai berwarna hijau dengan pengertian :
·         Tugu : melambangkan puncak perjuangan bangsa Indonenesia
·         Bintang segilima : melambangkan asas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
·         Lingkaran merah putih, melambangkan bendera Nasional.
·         Perisai, melambangkan benteng, untuk memberikan kesempatan belajar kepada pemuda-pemuda Republik yang tidak mau masuk ke sekolah-sekolah Belanda pada waktu revolusi phisik.
Dasar Hijau, melambangkan perkembangan ilmu sepanjang zaman dan masa.
WAWASAN ALMAMATER
Wawasan almamater adalah konsepsi yang melekat pada Universitas Nasional, dan mengandung anggapan sebagai berikut :
·         Perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lernbaga ilmiah sedangkan kampus harus benar-benar masyarakat ilmiah
·         Perguruan tinggi sebagai aimamater merupakan suatu kesat bulat dan rnandiri di bawah pimpinan Rektor sebagai pimpinan utama.
·         Keempat unsur sivitas akademika, yakni pengajar, karyawan administrasi, mahasiswa serta Alumnus harus manunggal dengan Almamater berbakti kepadanya dan melalui Almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan Negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
·         Keempat unsur sivitas akadernika dalam upaya menegakkan perguruan tinggi sebagai lembaga ilmiah dan kampus sebagai masyarakat ilmiah melaksanakan Tri Karya yaitu:
·         Profesionalisasi
·         Transpolitisasi
Tatakrama pergaulan di dalam lingkungan perguruan tinggi dan kampus didasarkan atas asas kekeluargaan serta menjunjung tinggi keselarasan dan keseimbangan sesuai dengan pandangan hidup Pancasila.
VISI UNIVERSITAS NASIONAL
Menjadikan UNIVERSITAS NASIONAL sebagai lembaga pendidikan yang dinamis dan progressif dalam menegakkan kebenaran dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab. 
MISI UNIVERSITAS NASIONAL
Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam rangka terbinanya sumber daya manusia yang berjiwa kepeloporan dalam pengembangan ilmu dan kebudayaan yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia yang beradab dan sejahtera.


TUJUAN UNIVERSITAS NASIONAL
Universitas sebagai pusat kebudayaan, ilmu dan teknologi mempunyai tujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesionali yang berbudi pekerti luhur , kreatif produktif yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau memperkaya khasana ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.
Universitas sebagai pusat kebudayaan, ilmu dan teknologi mempunyai tujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesionali yang berbudi pekerti luhur , kreatif produktif yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau memperkaya khasana ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.
PERNYATAAN MUTU
Melahirkan Lulusan Yang Memiliki Kompetensi Yang Mumpuni Dan Memiliki Komitmen Terhadap Cita-Cita Bangsa Serta Berbudi Pekerti Luhur.
KEBIJAKAN MUTU
Rektor Beserta Seluruh Dosen Dan Karyawan Universitas Nasional Bertekad Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mencapai Standar Mutu Dan Memenuhi Harapan Serta Kebutuhan Kepuasan Stakholder Melalui : 
1. Pengembangan Dan Penerapan Sistem Manajemen Mutu Yang Berdasarkan Standar Penjaminan Mutu ISO 9001:2008 Dan SPM-PT.
 
2. Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Di Bidang Akademik, Manajemen Dan Kewirausahaan.
 
3. Peningkatan Kinerja Melalui Pencapaian Sasaran Mutu Yang Ditetapkan.
Wisuda sarjana SEMESTER GANJIL : 31 Maret 2012
Wisuda sarjana SEMESTER GENAP : 10 Oktober 2012
Jl.Sawo Manila, Pejaten, Pasar Minggu, c 12520 (021)-7806700, fax 021-7802718
website www.unas.ac.id, Email : info@unas.ac.id       


Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright info wisuda 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.