Universitas Nasional (selanjutnya disebut UNAS) adalah
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tertua di Jakarta dan kedua tertua di Indonesia.
Didirikan pada tanggal 15 Oktober 1949 atas prakarsa tokoh-tokoh terkemuka yang
berhimpun dalam Perkumpulan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (PMIK). Para pendiri
terdiri dari: R. Teguh Suhardjo Sastrosuwingnyo, Mr. Sutan Takdir Alisjahbana,
Mr. Soedjono Hardjosoediro, Prof. Sarwono Prawirohardjo, Mr. Prajitno Soewondo,
Hazil, Kwari Katjabrata, Dr. Djoehana, R.M. Soebagio, Mr. Adam Bachtiar, Ny.
Noegroho , Drs. Adam Bachtiar, Dr. Bahder Djohan, Dr. Leimena, Ir. Abd Karim,
Prof. Dr. Soetomo Tjokronegoro, Mr. Ali Budiharjo, Poerwodarminta, Mr.
Soetikno, Ir. TH. A. Resink, DR. Soemitro Djojohadikusumo, Noegroho,
Soejatmiko, H.B. Jassin, Mochtar Avin, L. Damais, A. Djoehana, Nona Boediardjo
dan Nona Roekmini Singgih.
Pendirian UNAS saat itu ditujukan untuk menampung
lulusan SLTA di Jakarta yang tidak mau memasuki Universitas Van Indonesia milik
Pemerintah Kolonial-Belanda. Bahkan, ditengah revolusi fisik perjuangan
kemerdekaan, UNAS juga menjadi “Benteng terdepan” perjuangan rakyat Indonesia
di Jakarta. Atas dedikasi tersebut, maka pada lustrum UNAS yang kedua, 1959,
Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno menganugerahkan gelar “UNIVERSITAS PERJUANGAN”.
·
Dr. Leimena
·
IR. Abd. Karim
·
Prof. Dr. Soetomo Tjokronegoro
·
Mr. Ali Budihardjo
·
Ir. Th. A. Resink
·
Dr. Soemitro Djojohadikusumo
Sedangkan panitia kedua bertugas
memotivasi usaha menggairahkan kegiatan kehidupan kebudayaan yang beranggotakan
:
1. Nugroho
2. Soejatmoko
3. H.B.Jassin
4. Muchtar Avin
5. A. Djoehana
6. Nona Budihardjo
7. Nona Rukmini Singgih
2. Soejatmoko
3. H.B.Jassin
4. Muchtar Avin
5. A. Djoehana
6. Nona Budihardjo
7. Nona Rukmini Singgih
Usaha yang mula-mula dilakukan adalah
penyeleggaraan kursus yang meliputi bidang- bidang ekonomi, sosiologi, politik
dan filsafat yang dipimpin oleh Drs. Adam Bachtiar. Kursus-kursus tersebut
bertujuan memberi dasar pemahaman ilmu pengetahuan bagi setiap warga negara
dalam tanggung jawabnya mengisi kemerdekaan. Pada tahun yang sama, 1946,
diadakan juga SMA sore untuk memberi kesempatan bagi mereka yang bekerja pagi.
Dalam perkembangannya, kursus-kursus tersebut bertambah. Oleh karena itu pada
Oktober 1949, atas desakan 400 lulusan SMA Republik Indonesia, PMIK kemudian
mengumumkan dibukanya AKADEMI NASIONAL yang membawahi 5 (lima) Fakultas, yakni:
Fakultas Sosial, Ekonomi dan Politik; Fakultas Biologi; Fakultas Matematika dan
Fisika; Fakultas Sastra Indonesia dan; Fakultas Sastra InggrisDipilihnya nama
Akademi, bukan Universitas, dimaksudkan untuk menghindari peraturan kolonial
yang ketika itu masih berlaku untuk Jakarta. Langkah maju PMIK ini mendapat
sambutan positif secara luas segenap lapisan masyarakat. Kuliah pertama yang
dilakukan sederhana pada tanggal 15 Oktober 1949 adalah momentum historis yang
mengawali perjuangan dan perjalanan UNAS, sehingga tanggal tersebut ditetapkan
sebagai HARI JADI UNIVERSITAS NASIONAL.Pada 22 Desember 1949, Kementerian
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang berkedudukan di Yogyakarta
memberikan pengakuan dan persamaan penuh kepada Akademi Nasional dengan surat
No. 548/S. Berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, pada 1 September
1954 melalui Notaris Mr. R. Soewandi maka Perkumpulan Memajukan Ilmu dan
Kebudayaan berubah menjadi Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK).
Perkembangan UNAS selanjutnya membentuk
sejumlah lembaga dan pusat pengkajian yang dikoordinir Lembaga Penelitian dan
Pengabdian pada Masyarakat (LPPM). lembaga ini bertujuan untuk :
·
Melakukan pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, teknologi
dan seni melalui kegiatan penelitian.
·
Mengamalkan ilmu, teknologi, dan seni melalui peningkatan relevansi program
Universitas dengan kebutuhan masyarakat melalui kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
Pengembangan lain juga dilakukan lewat
penataan kembali kedudukan Fakultas- fakultas yang ada di lingkungan
Universitas Nasional dengan berpedoman pada aturan-aturan pemerintah yang telah
digariskan, baik dengan penggabungan atau pemekaran Fakultas serta kurikulum
yang digunakan. Sejak 2003 Universitas Nasional membawahi 7 (tujuh) Fakultas
dengan 18 Jurusan. Disamping itu terdapat pula tiga Akademi dan Program
Pascasarjana Ilmu Politik yang di masa mendatang akan dimekarkan.
Ribuan alumni UNAS telah tersebar di
berbagai bidang seperti politisi, pejabat pemerintahan, pakar ilmu pengetahuan,
peneliti, professional bisnis, artis dan pengusaha. Sebagian diantaranya telah
menempati tokoh nasional. Dalam era tiga presiden terakhir, alumni UNAS selalu
berkiprah sebagai menteri, terakhir adalah Menteri Negara Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal, H. Syaifullah Yusuf, S.IP, selaku menteri
termuda di Kabinet Indonesia Bersatu. Ada alumni yang menjadi pakar diplomasi
seraya pernah menjabat menteri luar negeri adalah Mochtar Kusumaatmaja. Ada
alumni yang pernah menjabat Duta Besar Indonesia untuk Malaysia yaitu Hadi
Wayarabi. Ada alumni yang menjadi Doktor Ilmu Politik pertama di Indonesia
yaitu Prof. Dr. Deliar Noer. Ada alumni yang menjadi pakar ilmu biologi yaitu
Dr. Endang Suhara, APU atau Dr M Kasim Moosa, APU. Ada alumni yang menjadi
peneliti ahli di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yaitu Dr. Syarif Hidayat,
APU dan Syamsuddin Haris, M.Si, APU. Ada alumni yang berprofesi sebagai artis
dan pelawak legendaris seperti Ateng, Jimmy Gideon atau Unang serta banyak
tokoh lainnya.
Di era millennium ketiga saat ini,
tantangan persaingan dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia semakin ketat.
Komitmen untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan suprastruktur akademik
menjadi tolak ukur masyarakat untuk memilih perguruan tinggi mana yang dapat
menunjang prospek cerah masa depan calon mahasiswa. Sebagian anggota masyarakat
bahkan menemui kendala biaya untuk meraih pendidikan tinggi bermutu. Terlebih
setelah pemerintah mengurangi subsidi bagi perguruan tinggi negeri melalui
program privatisasi, hal itu mengakibatkan peningkatan biaya sehingga sulit
dijangkau masyarakat berpenghasilan terbatas.
Dalam tantangan tersebut,UNAS berupa terus
konsisten dalam mempertahankan kualitas akademik dan kapasitas infrastruktur
demi peningkatan kepercayaan masyarakat. Kurikulum UNAS kini berbasiskan
kompetensi yang membekali alumni dengan skill, knowledge dan attitude yang siap
dipertanggung jawabkan kiprah dan karirnya di masyarakat setelah lulus. UNAS
juga meningkatkan kapasitas sistem informasi manajemen secara online sehingga
civitas akademika dan masyarakat global dapat lebih mudah dan cepat
berinteraksi dengan UNAS melalui media internet. Meski demikian pesatnya
pengembangan yang dilakukan, UNAS tetap berkomitmen untuk mencerdaskan bangsa.
Komitmen itu diwujudkan dengan menetapkan biaya kuliah yang berlandaskan
falsafah: memberi kesempatan seluas-luasnya pada masyarakat untuk meraih
pendidikan tinggi bermutu tinggi.
LAMBANG UNIVERSITAS
NASIONAL
LAMBANG : berupa Tugu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945, dengan bintang
segilima diatasnya yang dilingkari oleh pita merah putih dan diatas perisai
berwarna hijau dengan pengertian :
·
Tugu : melambangkan puncak perjuangan bangsa Indonenesia
·
Bintang segilima : melambangkan asas Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
·
Lingkaran merah putih, melambangkan bendera Nasional.
·
Perisai, melambangkan benteng, untuk memberikan kesempatan belajar kepada
pemuda-pemuda Republik yang tidak mau masuk ke sekolah-sekolah Belanda pada
waktu revolusi phisik.
Dasar Hijau, melambangkan perkembangan
ilmu sepanjang zaman dan masa.
WAWASAN ALMAMATER
Wawasan almamater adalah konsepsi yang melekat pada Universitas Nasional,
dan mengandung anggapan sebagai berikut :
·
Perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lernbaga ilmiah sedangkan
kampus harus benar-benar masyarakat ilmiah
·
Perguruan tinggi sebagai aimamater merupakan suatu kesat bulat dan rnandiri
di bawah pimpinan Rektor sebagai pimpinan utama.
·
Keempat unsur sivitas akademika, yakni pengajar, karyawan administrasi,
mahasiswa serta Alumnus harus manunggal dengan Almamater berbakti kepadanya dan
melalui Almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan Negara dengan jalan
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
·
Keempat unsur sivitas akadernika dalam upaya menegakkan perguruan tinggi
sebagai lembaga ilmiah dan kampus sebagai masyarakat ilmiah melaksanakan Tri
Karya yaitu:
·
Profesionalisasi
·
Transpolitisasi
Tatakrama pergaulan di dalam lingkungan
perguruan tinggi dan kampus didasarkan atas asas kekeluargaan serta menjunjung
tinggi keselarasan dan keseimbangan sesuai dengan pandangan hidup Pancasila.
VISI UNIVERSITAS
NASIONAL
Menjadikan UNIVERSITAS NASIONAL sebagai
lembaga pendidikan yang dinamis dan progressif dalam menegakkan kebenaran
dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab.
MISI UNIVERSITAS
NASIONAL
Menyelenggarakan pendidikan, penelitian
dan pengabdian pada masyarakat dalam rangka terbinanya sumber daya manusia yang
berjiwa kepeloporan dalam pengembangan ilmu dan kebudayaan yang bermanfaat bagi
kehidupan umat manusia yang beradab dan sejahtera.
TUJUAN UNIVERSITAS
NASIONAL
Universitas sebagai pusat kebudayaan, ilmu
dan teknologi mempunyai tujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesionali yang berbudi
pekerti luhur , kreatif produktif yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau
memperkaya khasana ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada
umumnya.
Universitas sebagai pusat kebudayaan, ilmu dan
teknologi mempunyai tujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesionali yang berbudi pekerti
luhur , kreatif produktif yang dapat menerapkan, mengembangkan dan atau
memperkaya khasana ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada
umumnya.
PERNYATAAN MUTU
Melahirkan Lulusan Yang Memiliki
Kompetensi Yang Mumpuni Dan Memiliki Komitmen Terhadap Cita-Cita Bangsa Serta
Berbudi Pekerti Luhur.
KEBIJAKAN MUTU
Rektor Beserta Seluruh Dosen Dan Karyawan
Universitas Nasional Bertekad Menghasilkan Lulusan Yang Mampu Mencapai Standar
Mutu Dan Memenuhi Harapan Serta Kebutuhan Kepuasan Stakholder Melalui :
1. Pengembangan Dan Penerapan Sistem Manajemen Mutu Yang Berdasarkan Standar Penjaminan Mutu ISO 9001:2008 Dan SPM-PT.
2. Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Di Bidang Akademik, Manajemen Dan Kewirausahaan.
3. Peningkatan Kinerja Melalui Pencapaian Sasaran Mutu Yang Ditetapkan.
1. Pengembangan Dan Penerapan Sistem Manajemen Mutu Yang Berdasarkan Standar Penjaminan Mutu ISO 9001:2008 Dan SPM-PT.
2. Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Di Bidang Akademik, Manajemen Dan Kewirausahaan.
3. Peningkatan Kinerja Melalui Pencapaian Sasaran Mutu Yang Ditetapkan.
Wisuda sarjana SEMESTER GANJIL : 31 Maret 2012
Wisuda sarjana SEMESTER GENAP : 10 Oktober 2012
Jl.Sawo Manila,
Pejaten, Pasar Minggu, c 12520 (021)-7806700, fax 021-7802718
website www.unas.ac.id, Email : info@unas.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar